Desakita.co – Warga Desa Sawiji dan Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, resah lantaran lahan per-taniannya tercemar limbah pengolahan tahu. Mereka khawatir berdampak buruk pada hasil pertanian akibat sumber irigasi yang tercemar.
Kepala Dusun Tambar, Husni Mubarok, mengatakan, masyarakat sudah lama merasa resah dengan aliran limbah tahu ini. Limbah tersebut setiap hari mengalir.
’’Masalah limbah ini sejak 2019, kema-rin sempat ditangani Pemdes Tambar dan Pemdes Sawiji, sempat dimediasi oleh kecamatan juga, tapi dari pihak pabrik tidak ada iktikad untuk memperbaiki saluran maupun mengelolah limbah,’’ kata Husni, (6/5).
Selama ini warga bersabar atas pencemaran lingkungan itu, namun kesabaran warga ada batasnya. ’’Oktober 2024 waktu kemarau, limbah dibuang secara langsung ke sungai sehingga sempat ada penutupan saluran air,’’ ujarnya.
Baca Juga: Ini Cara Jitu Bidang Gakkum DLH Jombang Atasi Limbah B3
Tahun ini dia menerima informasi ada program dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait penanganan limbah. Namun, lagi-lagi warga dibuat menunggu tanpa ada kepastian yang jelas terkait penanganan limbah itu.
’’Warga sudah terlalu lelah menunggu, kalau program DLH tidak berjalan sesuai yang diinginkan, jelas akan ada pergerakan yang lebih besar dari warga,’’ ucapnya.
Selain mengancam pertanian, limbah tahu juga mencemari sumur-sumur warga, hingga DLH melakukan pengecekkan kualitas air bersih di rumah warga. ’’Dampaknya ke pemukiman khususnya warga Tambar, bahkan sudah mencemari air sumur. Kapan hari pH air dicek oleh DLH dan hasilnya tidak stabil,’’ katanya.
Baca Juga: Raih Penghargaan Nirwasita Tantra 2023, Ini yang Dilakukan DPRD Jombang
Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Jombang, Anas Burhani, menyampaikan, pihaknya akan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri (IPAL) pabrik tahu yang terletak di Desa Sawiji tersebut.
’’Kita dorong pabrik tahu menunjukkan IPAL-nya. Harusnya, sebelum produksi harus mempunyai IPAL. Komisi B mendorong pertumbuhan ekonomi tetap berjalan, namun tetap dengan aturan-aturan itu, salah satunya pengolahan limbah harus ada. Nanti kita akan melakukan inspeksi untuk melihat itu,’’ urainya.
Sementara itu, Kepala DLH Jombang, Miftahul Ulum, saat dikonfirmasi menyampaikan akan segera melakukan pengecekan di lokasi terdampak limbah tahu. ’’Kita akan kirim teman-teman kesana untuk melakukan pengecekan,’’ tegasnya.(yan/jif)