Desakita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Kebonagung, Kecamatan Ploso, memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan. Salah satunya melalui pembentukan Sekolah Perempuan (Sekoper) yang digelar di Kantor Desa Kebonagung, Senin (27/10) pagi. Kegiatan diharapkan dapat semakin memperkuat kemandirian dan meningkatkan kapasitas bagi warga desa, khususnya perempuan.
Kepala Desa Kebonagung Yeni Anang Setiawan mengatakan, kegiatan Sekoper merupakan hasil sinergi dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Kabupaten Jombang. Didukung dengan seluruh kader TP-PKK dan Tiga Pilar Desa Kebonagung. ”Peserta Sekoper merupakan warga perempuan desa kami yang berasal dari berbagai latar belakang, namun diutamakan yang termasuk dalam kelompok rentan, dalam kegiatan kemarin diikuti oleh sekitar 30 peserta,” tegasnya.
Program Sekoper di Desa Kebonagung bertujuan memperkuat kemandirian dan meningkatkan kapasitas perempuan di tingkat desa melalui pendidikan non-formal. Sekoper juga membekali peserta dengan materi pengetahuan, keterampilan, serta kesadaran akan hak mereka. ”Serta untuk memberikan pemahaman akan peran strategis mereka dalam pembangunan keluarga dan masyarakat secara mandiri dalam menghadpai tantangan sosial dan ekonomi,” terangnya.
Kegiatan tersebut juga merupakan wujud nyata Pemdes Kebonagung dalam mendukung komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui pendidikan nonformal yang inklusif serta berbasis komunitas.
Ia menambahkan, Sekoper hadir sebagai respons terhadap isu-isu strategis yang mendesak untuk ditangani, antara lain pentingnya pemberdayaan perempuan sebagai langkah pencegahan kekerasan, peningkatan kemandirian ekonomi perempuan guna memperkuat ketahanan keluarga, serta kebutuhan akan ruang belajar yang aman dan inklusif bagi perempuan di tingkat desa. Melalui Sekoper, warga perempuan Desa Kebonagung tidak hanya memperoleh pengetahuan praktis, tetapi juga dilibatkan secara aktif dalam proses pembangunan desa. ”Harapan kami, program ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan memberdayakan warga perempuan agar dapat lebih mandiri dan berdaya, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitar,” tandasnya. (dwi/naz)











