Pemerintahan

Upaya Ciptakan Good Governance, Ini 5 Inovasi Bidang TI dan Komunikasi yang Digagas Dinas Kominfo Jombang

×

Upaya Ciptakan Good Governance, Ini 5 Inovasi Bidang TI dan Komunikasi yang Digagas Dinas Kominfo Jombang

Sebarkan artikel ini
TERKONTROL: Dashboard Jombang Command Center.

Desakita.co – Pemkab Jombang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika terus berupaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Dibawah kepemimpinan Endro Wahyudi SSTP sebagai kepala, Dinas Kominfo Jombang telah melahirkan lima inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Tentu saja, terobosan ini dilakukan untuk memberikan kemudahakan dalam pengelolaan data dan pelayanan kepada  masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Endro Wahyudi SSTP, menyampaikan, Dinas Kominfo memiliki tiga bidang.

Bidang Aplikasi Informatika, Bidang Statistik dan Persandian dan Bidang Humas dan Komunikasi Publik.

Baca Juga:Motivasi Tingkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Pemkab Jombang Raih Penghargaan Nirwasita Tantra | Desa Kita

’’Saat ini Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki 53 pegawai.

Terdiri dari 33 ASN dan 20 non ASN. Pegawai non ASN terdiri dari tenaga programmer dan tenaga operator Call Center 112,’’ ujarnya.

Jombang Stop Stunting (JOSS).

Aplikasi JOSS adalah inovasi aplikasi yang dikembangkan oleh Dinas Kominfo sebagai salah satu kolaborasi penanganan stunting di Kabupaten Jombang.

Inovasi tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas upaya percepatan penurunan stunting berbasis teknologi, Dinas Kominfo mengembangkan aplikasi JOSS dengan basis data aplikasi .

’’Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk menyediakan data yang akurat. Khususnya data balita se-Kabupaten Jombang by name by address, beserta data hasil pengukuran selama bulan timbang di Posyandu,’’ katanya.

Dengan adanya aplikasi JOSS, diharapkan dapat menjadi salah satu katalisator dalam pencegahan stunting di Kabupaten Jombang di sisi pengumpulan dan pelaporan data balita.

Baca Juga: Daftar 10 Desa Wisata di Jombang Versi Kemenparekraf, 7 Sudah Terverifikasi, Salah Satunya Desa Wisata Agrowisata Sumber Celeng

’’Aplikasi ini digunakan mulai dari kader posyandu untuk melakukan pencatatan pemeriksaan berat badan dan tinggi anak, untuk pemerintah desa, dan dinas terkait lainnya untuk mendapatkan laporan terkait dengan stunting,’’ paparnya.

Aplikasi ini juga digunakan dinas terkait untuk intervensi penanganan stunting. Baik intervensi sensitif maupun intervensi spesifik. ’’Pimpinan daerah dapat memantau  progress penanganan stunting secara realtime,’’’ terangnya

Pengembangan Single Sign On

Single Sign On merupakan inovasi Dinas Kominfo yang dilakukan untuk mengintegrasikan aplikasi pemerintahan ke dalam satu portal aplikasi.

Saat ini Pemkab Jombang memiliki lebih dari 275 aplikasi, yang diselenggarakan secara parsial masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

’’Masing-masing layanan memiliki aplikasi tersendiri.

Banyaknya aplikasi ini bukannya memudahkan pengguna untuk menyelenggarakan layanan administrasi maupun layanan publik berbasis elektronik, namun justru terkadang menyulitkan, karena pengguna harus berpindah-pindah antar aplikasi, dan harus menghafalkan username dan password,’’ jelasnya.

Kehadiran aplikasi Single Sign On, diharapkan dapat menyederhanakan aplikasi-aplikasi tersebut menjadi satu portal.

’’Harapannya, dengan adanya Single Sign On tersebut dapat membawa manfaat pada penyelenggaraan layanan administrasi pemerintahan menjadi lebih efektif dan efisien karena adanya integrasi antar layanan.

Baca Juga: Keren! Belum Setahun Dirintis, Wisata Pasar Brantas di Desa Ngogri Jombang Raih Sejumlah Prestasi, Ini Rinciannya

Menghindari duplikasi proses bisnis (meningkatkan produktivitas).

Lebih mudah dalam pengelolaan dan pengaksesan data (menyederhanakan data). Lebih mudah dalam mengelola pengguna (user).

Serta memungkinkan konsep berbagi pakai dan pertukaran data yang aman,’’ jelasnya.

Selain itu, diharapkan dapat mengurangi biaya pengembangan, operasional, dan pemeliharaan sehingga data yang terintegrasi dapat disajikan dalam bentuk dashboard eksekutif yang dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan strategis pimpinan serta transparansi kepada publik.

Pengembangan Aplikasi e-Office

Aplikasi e-Office merupakan aplikasi layanan internal Pemkab Jombang dikembangkan untuk mengintegrasikan data kepegawaian, data presensi pegawai, dan data capaian kinerja, serta tunjangan pegawai.

Aplikasi ini digunakan seluruh ASN Pemkab Jombang, khususnya penerima tambahan penghasilan pegawai (TPP).

’’Saat ini, aplikasi e-Office sedang dikembangkan untuk integrasi dengan data kepegawaian BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) secara realtime presensi dan pembuatan notulen rapat secara elektronik dan terintegrasi,’’ paparnya.

Pengembangan Aplikasi e-Monev/e-Serapan

Aplikasi e-Monev/e-Serapan merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengintegrasikan sistem perencanaan, penganggaran, akuntabilitas kinerja6, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas.

’’Aplikasi ini digunakan untuk monitoring pelaksanaan program, kegiatan, paket/aktivitas pekerjan di seluruh perangkat daerah,’’’ jelasnya.

Aplikasi ini juga untuk fasilitasi penatausahaan keuangan seluruh perangkat daerah yang terintegrasi dengan aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) Kemendagri.

’’Serta Fasilitasi Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk melakukan monitoring dan evaluasi atas target dan realisasi kegiatan,’’ ungkapnya.

Aplikasi ini juga memiliki dashboard eksekutif, sehingga pimpinan dapat memantau progress atas target dan realisasi keuangan maupun fisik di lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang secara realtime.

Baca Juga:Motivasi Tingkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Pemkab Jombang Raih Penghargaan Nirwasita Tantra | Desa Kita

’’Integrasi aplikasi ini mendapatkan apresiasi oleh Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) pada waktu audit. Saat ini, aplikasi e-Monev/e-Serapan sedang dikembangkan untuk diintegrasikan dengan aplikasi e-SAKIP, e-Audit, dan e-Kinerja,’’ tegasnya.

Satu Data Jombang (Sambang)

Satu Data Jombang merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk menyediakan data dan informasi yang ada di seluruh perangkat daerah ke dalam satu portal. Baik data sektoral maupun data spasial.

”Satu Data meruakan kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggung jawabkan, serta mudah diakses dan dibagi pakaikan antar instansi,’’ ujar Endro.

Baca Juga: Raih Penghargaan Nirwasita Tantra 2023, Ini yang Dilakukan DPRD Jombang

Pemanfaatan data pemerintah tidak hanya terbatas pada penggunaan secara internal antar instansi, namun juga pemenuhan kebutuhan data publik bagi masyarakat.

Kedepan, Dinas Komimfo juga berencana melakukan pengembangan aplikasi pengaduan layanan publik berbasis web dan mobile serta pengembangan satu portal layanan. ”Saat ini sedang dalam proses, insya Allah akan kita luncurkan untuk meningkatkan layanan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,’’ tandasnya. (ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *