Pemerintahan

251 Hektare Tanaman Padi di Jombang Gagal Panen Imbas Banjir, Disperta Bakal Bantu Benih

×

251 Hektare Tanaman Padi di Jombang Gagal Panen Imbas Banjir, Disperta Bakal Bantu Benih

Sebarkan artikel ini
TERDAMPAK: Petani di Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben tanam ulang padi usai terdampak banjir (17/2).

Desakita.co – Dinas Pertanian (Disperta) Jombang berencana memberikan bantuan kepada petani terdampak banjir.

Khususnya tanaman padi yang mati. Pendataan terakhir, 251 hektare puso atau gagal panen imbas banjir.

’’Pemkab bakal membantu 25 kilogram benih per hektare ke petani,’’ kata Kepala Disperta Jombang, M Rony, kemarin.

Pendataan tanaman mati sudah rampung. ’’Data sudah terkumpul, sebagaimana pembagian tupoksi kami di disperta membantu stimulan dalam bentuk benih,’’ terangnya.

Dengan catatan, bantuan hanya untuk tanaman padi yang mati.

’’Sementara yang masih pembenihan tidak termasuk, karena di SOP (standard operating procedure) yang diberikan bantuan itu pada tanaman yang mati,’’ imbuhnya.

Baca Juga: Sambut Tanaman Padi Berbulir, Desa di Jombang Ini Punya Tradisi Keleman

Saat ini, masih dalam melengkapi data tersebut.

Bantuan benih tak diberikan langsung pada musim tanam kali ini. Melainkan musim tanam berikutnya.

’’Tinggal proses pengadaan benih. Insya Allah triwulan kedua selesai,’’ ujar Rony.

Sementara itu, Hartoyo, salah seorang petani di Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben mengatakan, saat ini sudah melakukan tanam ulang.

”Baru saja tanam ulang minggu lalu, ini sudah lima kali tanam di sini,” katanya.

Banjir membuatnya harus mengeluarkan kocek dalam-dalam. Sebab, biaya operasional bertambah. Di antaranya, kebutuhan benih.

’’Kemarin beli ke tetangga desa, satu unting atau satu genggaman tangan Rp 6.000, banon 100 (sekira seluas 1.400 M2) butuh hampir 50 unting,’’ ujarnya.

Ketika memaksa membuat persemaian, menurutnya, sudah tidak memungkinkan lagi. ”Karena yang tidak kena banjir usia tanamannya sudah 20 hari lebih. Jadi nggak bareng, misalnya buat persemaian lagi,’’ ungkapnya.

Banjir yang merendam areal persawahan menjadi pukulan telak bagi petani.

Baca Juga: Lestarikan Tradisi Santri, Kemenag Jombang Adakan Liwetan Tradisional Peringati Hari Amal Bhakti ke-79

Mereka merugi besar lantaran tanaman padi yang baru ditanam rusak akibat terendam banjir berhari-hari.

Dinas pertanian mencatat ada 251 hektare tanaman padi mengalami gagal panen.

Paling luas di Kecamatan Kesamben mencapai 228 hektare, menyebar di empat desa.

Sementara di Kecamatan Peterongan empat hektare hanya di Desa Ngrandulor.

Sedangkan di Kecamatan Megaluh 15 hektare, menyebar di Desa Sumbersari, Desa Balongsari, dan Desa Gongseng. Sisanya di di Desa/Kecamatan Tembelang empat hektare. (fid/jif)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *