Desakita.co – Kegiatan siswa SMPN 2 Gudo terganggu, kemarin. Sekolah banjir akibat gorong-gorong yang ada di depan sekolah tak lancar. Ditambah hujan deras yang turun pada Kamis (1/2) malam.
’’Semalam (1/2) saya dapat kabar sekolah kebanjiran. Sampai siang (2/2) ternyata belum surut karena alirannya tidak lancar,’’ kata Kepala SMPN 2 Gudo, Nuril Hidayati, kemarin.
Jumat (2/2) SMPN 2 Gudo merayakan HUT sekolah yang ke-26. Kegiatan yang harusnya dimulai pembukaan di halaman sekolah sebelum pawai budaya, urung dilakukan karena lapangan banjir.
Air mulai menggenangi sekolah sejak Kamis malam, saat hujan deras mengguyur Desa Gempollegundi. Gorong-gorong depan sekolah alirannya tak lancar, sehingga air yang penuh meluber ke halaman sekolah.
Depan kantor kepala sekolah juga tergenang. Paling parah di lapangan basket yang berada tepat di tengah-tengah sekolah. Seluruhnya terendam air.
Beruntungnya, air tidak sampai masuk ke dalam kelas. Tingginya hanya sampai mata kaki siswa. ’’Airnya tidak mengalir, jadi sulit surut,’’ ucapnya.
Banjir ini bukan yang pertama kali melanda SMPN 2 Gudo. Ia sudah koordinasi dengan Pemdes Gempollegundi agar memperbaiki gorong-gorongnya. ’’Setiap tahun kami usul, ternyata gorong-gorong ini bukan punya desa, tapi punya PUPR. Sempat juga kami mengirim surat hingga laporan langsung, tapi sampai sekarang tidak ada tindaklanjut,’’ katanya.
Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Jombang, Sultoni, mengatakan, hingga kemarin belum menerima laporan terkait banjir yang diakibatkan saluran air atau gorong-gorong yang tidak lancar di Desa Gempollegundi.
’’Untuk drainase pemukiman biasanya ditangani desa. Kalau drainase besar bisa ke kami,’’ kata Sultoni. Pihaknya bakal melakukan peninjauan untuk melihat penyebab aliran air yang tidak lancar di Desa Gempollegundi tersebut. ’’Nanti akan kami tindak lanjuti,’’ tegasnya. (wen/jif/ang)