Potensi

Ditetapkan sebagai Desa Tematik, Begini Langkah Pemdes Ngampungan Bareng Jombang Optimalkan Potensi Wisata Desa

×

Ditetapkan sebagai Desa Tematik, Begini Langkah Pemdes Ngampungan Bareng Jombang Optimalkan Potensi Wisata Desa

Sebarkan artikel ini
SINERGI: Kepala Desa Ngampungan Rohan (dua dari kanan) didampingi Sekretaris Desa Ngampungan Sandi Hertomo (paling kanan) saat menikmati sensasi wisata petik jeruk Frienda Farm di kebun milik Sutaji dan istri. (Dwi Aris/Radar Jombang)

DesaKita.co – Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng ditetapkan Pemkab Jombang sebagai Desa Tematik 2025 kategori wisata.

Penetapan ini tak lepas dari potensi wisata yang dimiliki Desa Ngampungan serta komitmen dan peran pemdes serta stakeholder terkait dalam melakukan pembinaan, pengembangan serta pengoptimalan seluruh potensi wisata di desanya.

Kepala Desa Ngampungan Rohan mengatakan, Pemerintah Desa (Pemdes) Ngampungan tengah berupaya memaksimalkan potensi lain yang ada di wilayah desanya dengan menggandeng warga setempat.

”Hal ini dilakukan untuk menopang potensi utama wisata Pandansili yang sudah berjalan. Saat ini pemdes berkolaborasi dengan salah satu warga sekaligus ketua BPD kami dalam pengembangan wisata petik jeruk,” terangnya.

Baca Juga:  Punya Potensi Wisata Unggulan, Desa Wonomerto Wonosalam Jombang Berhasil Tingkatkan PADesa

Kebun jeruk seluas 1 hektare milik Sutaji di Dusun Sumberdadi, Desa Ngampungan dioptimalkan menjadi wisata petik jeruk dengan nama Frienda Farm. Dengan arti sebagai lahan usaha tani yang bersahabat.

Baca Juga: Bapemperda DPRD Jombang Mulai Bahas Revisi Perda PDRD, Ini Tahapannya Sekarang

”Penamaannya agak kami miripkan dengan pelafalan Vrindavan yang ada di India, tujuannya agar lebih mudah dikenal masyarakat,” tuturnya.

Sutaji menjelaskan konsep wisata yang ditawarkan kepada pengunjung adalah sensasi memetik jeruk berbagai varietas langsung dari kebun.

Para pengunjung juga diperkenankan mencicipi jeruk segar yang baru dipetik dari pohon sesuai dengan batas wajar secara gratis.

Baca Juga:  Permudah Akses Bagi Warga, Desa Windurejo, Kecamatan Kutorejo Genjot Perbaikan Jalan Lingkungan

”Untuk buah jeruk yang dibawa pulang, kami hargai Rp 10 ribu per kilogram,” ujarnya.

Kades Rohan menambahkan, Wisata petik jeruk untuk saat ini hanya dibuka di akhir pekan pada Sabtu dan Minggu.

Hal ini dilakukan agar ada jeda waktu melakukan pemeliharaan tanaman jeruk. Wisata petik jeruk akan coba dikembangkan menjadi wisata edukasi peternakan dan perkebunan yang terintegasi.

Hal ini didukung dengan pekerjaan utama sang pemilik sebagai pembuat tempe.

Baca Juga: Pengurusan Badan Hukum Koperasi Desa Merah Belum Tuntas, Simak Penjelasan Dinkop UM Jombang

Baca Juga:  Tebing Longsor, 4 Hektare Lahan Hingga Rumah di Desa Ngampungan, Bareng Jombang Terdampak

”Jadi siklus awalnya, limbah ampas tempe diolah menjadi pakan ternak kambing, lalu kotoran kambing digunakan sebagai pupuk organik tanaman di kebun, lantas gulma rumput yang tumbuh di kebun dapat dipakai sebagai pakan ternak alami,” terangnya.

Ke depannya, Pemdes Ngampungan akan terus menggali potensi di wilayah desanya untuk bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Sejahtera Desa Ngampungan melalui unit wisata Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pandansili.

”Tujuan kolaborasi agar dapat meningkatkan kesejahteraan warga serta memaksimalkan pendapatan asli desa (PAD),” pungkas Rohan. (dwi/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *