Desakita.co – Memasuki musim penghujan, sejumlah petani di Desa Kauman, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang memilih tanam ubi jalar.
Selain mudah dan tidak membutuhkan biaya tinggi, harga jual ubi jalar juga mulai meningkat dibanding dua tahun lalu.
”Kalau musim penghujan memang sengaja menanam ubi jalar, karena tanamannya tahan air,” ujar Nurul salah seorang petani, kemarin.
Menurutnya, perawatan ubi jalan lebih mudah, tidak membutuhkan pupuk dalam jumlah banyak.
Berbeda dengan menanam padi. ”Kalau padi butuh pupuk banyak, ubi jalar sedikit,” ungkapnya.
Ia menyebut, luas lahan yang ditanami ubi jalar 2.800 meter persegi.
Dari area seluas itu hanya membutuhkan pupuk kurang lebih 20 kilogram sampai panen.
”Jadi biaya tanamnya juga tidak banyak,” beber dia.
Hasil panen yang didapatkan juga cukup banyak.
Dalam sekali panen bisa menghasilkan 4 ton ubi jalar.
”Paling jelek dapat 2 ton,” katanya.
Sementara, harga jual ubi jalar sampai sekarang tergolong tinggi.
Bahkan, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya.
”Dulu hanya Rp 1.000 per kilogram (Kg) sekarang menjadi Rp 4 ribu per Kg,” pungkasnya. (yan/bin/ang)