Potensi

Bangun Kolam Renang dan Pasar Desa di Wisata Kedok Sandur, Upaya Pemdes Ploso Jombang Dongkrak Perekonomian Warga

×

Bangun Kolam Renang dan Pasar Desa di Wisata Kedok Sandur, Upaya Pemdes Ploso Jombang Dongkrak Perekonomian Warga

Sebarkan artikel ini

Desakita.co – Pemerintah desa (Pemdes) Ploso, Kecamatan Ploso, memiliki impian besar wisata desa Kedok Sandur ke depan bisa berkembang.

Salah satunya, bakal dibangun kolam renang dan pasar desa yang bisa mendongkrak perekonomian warga.

Kades Ploso Nining Permatasari mengatakan, Desa Ploso memiliki tiga dusun. Yakni, Dusun Ploso, Balong Teleng dan Dusun Balong Sari.

”Wisata desa Kedok Sandur berada di Dusun Ploso,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin (21/2).

Dijelaskan, Kedok Sandur sudah ada sejak lama. Diyakini masyarakat dulunya merupakan tempat sesepuh desa untuk berunding.

”Kedok Sandur berasal dari kata kedok, san dan ndur. Untuk kedok artinya satu petak lahan, sementara san itu manusia. Dan ndur ini menanam atau bercocok tanam,” imbuh dia.

Diceritakan, terdapat tiga tokoh sesepuh desa, Joyo Lengkoro, Salim dan Kasiyah.

Mereka selama ini dipercaya menggelar rapat atau pertemuan di lokasi itu. ”Selama ini tempatnya tidak pernah terjamah dan banyak rerimbunan,” ujar Nining.

Pemdes akhirnya mengubah tempat itu menjadi wisata desa 2023 lalu. Selain mempercantik lokasi Kedok Sandur juga akses menuju lokasi.

Jalan diperbaiki, dicor dan dibangun tembok penahan jalan. Di sebagian titik juga didirikan sejumlah gazebo serta makin cantik terpasang semacam neon box bertuliskan wisata Kedok Sandur.

”Jadi sewaktu kami menerima program berdaya, diarahkan ke sana. Alhamdulillah sekarang suasana di sana jadi berbeda, lebih asyik dan cocok jadi tempat nongkorong,” tuturnya.

Secara resmi wisata itu sudah dilaunching Oktober 2023 lalu.

Namun, menurut Nining, pemdes masih memiliki tugas agar wisata desa itu lebih berkembang.

”Karena rencana jangka panjangnya juga akan dibangun kolam renang dan pasar desa,” ujar dia.

Sebab lokasi Kedok Sandur berada di lahan Tanah Kas Desa (TKD) seluas 7 hektare.

”Pada intinya biar di Ploso ada kemajuan, sehingga ekonomi masayrakat terangkat. Karena mayoritas warga merupakan petani,” tutur Nining.

Untuk mewujudkan rencana itu pemdes tak bisa berjalan sendiri. Butuh kolaborasi dengan berbagai pihak.

”Semoga apa yang sudah kami rencanakan mendapat dukungan dari pemerintahh daerah maupun provinsi, pada intinya butuh perhatian untuk mewujudkan Kedok Sandur jadi wisata desa meningkatkan ekonomi warga,” pungkasnya. (fid/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *