PemerintahanPotensi

Jaga Kebersihan Lingkungan, Antarkan Desa Janti Jombang Raih Juara 1 Lomba Kebersihan

×

Jaga Kebersihan Lingkungan, Antarkan Desa Janti Jombang Raih Juara 1 Lomba Kebersihan

Sebarkan artikel ini
Siti Mahmudah, Kepala Desa Janti menunjukkan tropi di ruangannya, kemarin (11/12).

Desakita.co – Desa Janti, Kecamatan Mojoagung, tahun ini menjadi juara 1 lomba kebersihan lingkungan desa tingkat kecamatan.

Pengelolaan sampah yang tertib membuat Desa Janti sekarang lebih bersih. Begitu juga tertib administrasi dan pembangunan.

”Tahun 2019 kami melakukan pengelolaan sampah dengan baik, dengan menyediakan tempat penampungan sementara (TPS),” kata Siti Mahmudah Kepala Desa Janti, kemarin.

Pengelolaannya diserahkan ke masing-masing dusun. Mulai Dusun Janti, Kagulan dan Dukuhsari memiliki satu kendaraan tosa untuk mengambil sampah ke rumah warga dan dibuang ke TPS.

Karena hal itu warga kemudian tidak terbiasa membuang sampah sembarangan.

Sehingga lingkungan Desa Janti  menjadi sangat bersih.

Tidak hanya tertib kebersihan, dalam urusan bidang administrasi dan pembangunan, Desa Janti juga tertib.

Sehingga meraih juara 2 lomba tertib administrasi dan pembangunan desa se-Kecamatan Mojoagung.

”Ini kali kedua kami mendapatkan penghargaan ini,” tambah kades yang menjabat dua periode (2013-2019 dan 2019-2025) tersebut.

Penghargaan berhasil dipertahankan karena Desa Janti tidak pernah lelet dalam hal administrasi.

”Kami mengerjakan tepat waktu, tidak suka menunda-nunda,” tegasnya.

Dalam hal sarana prasarana, Desa Janti juga mengutamakan pelayanan warga.

Salah satunya pembangunan jembatan di Dusun Kagulan.

Sebelumnya, untuk mencapai jalan raya, warga harus muter hingga Kademangan.

Namun setelah  ada jembatan di atas sungai Catak Banteng, warga Janti yang membawa mobil tidak perlu muter jauh lagi.

”Jembatan itu menghubungkan Dusun Kagulan, yang terpisah Sungai Catak Banteng.

Dulu ada jembatan lempengan besi, tapi hanya cukup untuk lewat motor dan pejalan kaki, sekarang bisa satu motor dan satu mobil sekaligus,” tambahnya.

Adapun pembangunan lain yang tak kalah pentingnya, balai posyandu dan gedung polindes yang bisa dimanfaatkan warga.

Desa Janti juga memiliki gedung serbaguna yang digunakan masyarakat untuk berolahraga.

Seperti bulu tangkis, pencak silat, organisasi hingga disewakan untuk pagelaran hajatan.

”Pengelolaannya ditangani anak-anak muda, kami juga punya klub PB Janti, biasanya latihan di sini,” jelas Siti Mahmudah. Jumlah warganya saat ini kurang lebih 5.000 orang.

Mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan pengusaha gypsum.

Desa Janti juga sebagai sentra perajin tumbu.

Sayangnya, perajin tumbu semakin berkurang karena tidak banyak warga yang meneruskan kerajinan ini.

”Ada anak-anak muda yang meneruskan, tapi tidak banyak, itupun tidak dijadikan mata pencaharian. Hanya untuk mengisi waktu luang,” pungkasnya. (wen/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *