Desakita.co – Durian menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan di Wonosalam.
Menjelang musim panen durian, sejumlah petani di wilayah lereng Gunung Anjasmoro mulai sibuk melakukan perawatan tanaman agar hasil panen durian melimpah.
Salah satunya, dilakukan Mushir, 40, pengelola kebun durian Wonosalam di Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam. Ia terlihat sibuk merawat pohon durian yang mulai berbuah.
”Saat ini durian Wonosalam mulai berbuah, tapi baru bisa dipanen mungkin satu bulan lagi,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Jombang, Rabu (23/10) sembari merawat tanaman duriah.
Dijelaskan, ada beberapa langkah yang dilakukan petani agar buah maksimal.
Misalnya, rutin melakukan penyemprotan untuk mengantisipasi serangan hama.
Kemudian memasang perangkap serangga dengan alat sederhana yang dibuat petani sendiri.
”Menjelang panen kita lebih banyak menyemprot dengan pupuk yang tinggi kalium, supaya buahnya matang maksimal.
Selain itu, kita juga pasang perangkap serangga yang di dalamnya sudah kita pasang obat serangga,’’ terangnya.
Perangkap serangga buatan Mushir, dibuat dengan memanfaatkan botol bekas yang dilubangi bagian bawahnya. Lantas di dalamnya di beri obat serangga untuk menarik kedatangan lalat dan jenis serangga yang berpotensi merusak buah.
”Jadi, ketika serangga masuk botol tidak akan bisa keluar lagi,’’ jelas dia.
Di kebun durian yang dirawat Mushir, sedikitnya ada 500 pohon durian dengan berbagai jenis. Mulai musangking, duri hitam, bawor, bido maupun durian lokal.
Saat ini, beberapa pohon durian sudah mulai berbuah. Diperkirakan mulai masak minggu kedua November mendatang.
”Kira-kira mulai awal panen, bulan November minggu kedua,’’ jelas dia.
Melihat potensi panen durian musim ini, ia berharap hasilnya bisa melimpah. Salah satunya didukung curah hujan cenderung rendah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
”Insya Allah melimpah. Kalau potensi di kebun kami sendiri mungkin bisa 3-4 ton dalam musim ini,’’ jelas dia.
Dijelaskan, harga durian yang ada di kebunnya beragam tergantung jenisnya.
Baca Juga: Mencicipi Durian Upit Khas Desa Wonomerto Wonosalam Jombang, Bentuknya Mungil Tapi Rasanya Mantap
Untuk jenis lokal mulai Rp 80- Rp 100 ribu per buah. untuk jenis premium seperti musangking Rp 300 ribu per kilogram.
Sedangkan jenis bawor dibandrol Rp 150 ribu per kg. ”Jadi harga sesuai jenisnya,’’ papar dia.
Sementara itu, seperti biasanya durian Wonosalam selalu menjadi primadona pecinta durian dari berbagai daerah.
Ini dibuktikan dari antusiasme pembeli yang sejak jauh hari sudah memesan durian dari para petani.
Di kebun Mushir sendiri, sekitar 30 pelanggannya dari berbagai daerah sudah memesan durian.
”Ya, sebagian durian ini sudah dipesan,’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.
ia mengaku, sejak beberapa hari ini, banyak pelanggan yang menghubungi lewat WhatsApp untuk memesan durian. Dari sekian banyak jenis durian, sejauh ini jenis musangking yang paling banyak diburu.
”Ini 30 orang sudah pesan, dan paling banyak jenis musangking,’’ papar dia.
Dia mengatakan, adapun pelanggan yang memesan misalnya dari Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Jakarta dan lain-lain. ”Kebetulan mereka pelanggan tetap jadi bisa pesan lewat WA,’’ tandasnya. (ang/naz)