Potensi

Bikin Nagih! Mencicipi Lumernya Kue Thumbprint Salak Asli Wonosalam Jombang

×

Bikin Nagih! Mencicipi Lumernya Kue Thumbprint Salak Asli Wonosalam Jombang

Sebarkan artikel ini
Pembuatan kue tumbprint salak asli Wonosalam

Desakita.co – Melimpahnya komoditas buah-buahan membuat warga yang tinggal di lereng Gunung Anjasmoro terus berinovasi.

Salah satunya dilakukan Eodya Fibriyanti, 25, warga Dusun Mangirejo, Desa/Kecamatan Wonosalam yang sukses membuat kue thumbprint salak.

Eodya mengaku terinspirasi membuat kue thumbprint dengan rasa selai salak karena hasil panen salak musim ini melimpah. ”Di sini salak pondoh terkenal manisnya.

Apalagi musim panen raya ini ketersediaan melimpah, jadi kami manfaatkan untuk membuat kue thumbprint,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin (19/4).

Salak pondoh asli Mangirejo memiliki rasa yang manis, tidak asam dan memiliki daging yang tebal.

”Kemudian saya coba inovasi gunakan selai, ternyata setelah saya olah rasanya manis dan khas salaknya tidak hilang,” jelas dia.

Saat panen raya tiba, harga salak di wilayah desanya cukup terjangkau.

Per kilogramnya hanya Rp 5 ribu. Bahkan, kalau beli lewat petani langsung bisa Rp 10 ribu dapat 3 kilogram.

”Dengan kita olah jadi selai kue thumbprint tentu bisa menaikkan harga ekonomis dari salak,” jelas dia.

Perempuan kelahiran asli Wonosalam ini memang kesehariannya aktif menjadi produsen kue kering.

Pesanannya meningkat saat moementum Lebaran kali ini.

Biasanya, ia menggunakan selai nanas, stroberi maupun keju untuk kue-kuenya. Namun, kini ia punya variasi lain dari selai salak.

”Dan rasa dari selai salak juga tak kalah enaknya dengan selain lain,” papar dia.

Dalam membuat kue kering itu, bahan utama adalah salak pondoh ditambah adonan kue yang terbuat dari campuran mentega, gula halus, selai, kuning telur, dan susu bubuk.

Sebelum membuat selai, ia terlebih dulu memilih salak dengan kualitas bagus.

”Salak yang bagus kita kupas dan masak jadi selai. Kita masak dengan campuran gula dan garam selama 30 menit hingga matang,” pungkasnya.

Selain enak dan renyah, harga kue kering buatannya juga ramah di kantong.

Per toples kue kering kemasan 500 gram hanya Rp 40 ribu.

”Dan kue ini bisa bertahan satu bulan sampai dua bulan,” pungkasnya. (ang/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *