Asal-Usul

Terungkap! Begini Potret Rumah Masa Kecil Bung Karno di Desa Rejoagung Jombang

×

Terungkap! Begini Potret Rumah Masa Kecil Bung Karno di Desa Rejoagung Jombang

Sebarkan artikel ini
ASLI: Bentuk awal rumah lahir Bung Karno pada 1964 (dok. Disperpusip Jatim)

Desakita.co – Foto rumah masa kecil Pahlawan Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Ir Soekarno alias Bung Karno di Gang Buntu, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang pada 1947 dan 1964 akhirnya ditemukan.

Beberapa foto udara hasil pengintaian pasukan Belanda menjelang Agresi Militer Belanda pertama Juli 1947, memperlihatkan kondisi bentuk atap rumah.

Sedangkan dua foto lain pada Januari 1964, menunjukkan dengan jelas penampakan rumah asli dari depan.

”Foto rumah dengan bentuk utuh dari depan itu diambil pada 16 Januari 1964 oleh fotografer Djawatan Penerangan Provinsi (Djapenprov) Jawa Timur. Saat ini disimpan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur,” kata Moch. Faisol, penelusur sejarah Jombang yang menemukan fotonya beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Rawat Jejak Sejarah Bung Karno, Desa Losari Ploso Jombang Adakan Kirab Titik Nol Soekarno Setiap Tahun

Fotografer Djapenprov Jatim itu ikut menyertai kunjungan Cindy Adams ke Ploso. Cindy Adams datang dalam rangka mengumpulkan data untuk penulisan buku otobiografi Bung Karno.

Dari foto 1964 itu terlihat bagian depan rumah berbentuk tembok bata dengan dua pilar kembar di kiri dan kanan sebagai penyangga sosoran teras.

Pondasi rumah yang kokoh dari batu bata dan tangga berundak tiga yang sudah diplester semen pun terlihat jelas.

Bentuk awal rumah lahir Bung Karno yang dipotret pada awal 1964 ini juga terkonfirmasi dari temuan foto udara 1947.

Atap rumah terlihat jelas dari atas yang hanya terdiri satu bagian rumah induk.

Tidak seperti kondisi saat ini yang sudah ada tambahan bagian belakang atau dapur. Penambahan bagian dapur itu dilakukan menjelang akhir tahun 1960-an.

Baca Juga: Ini Sosok Soekeni Ayahanda Bung Karno: Jadi Guru Sekolah Pribumi di Desa Rejoagung Ploso 6 Tahun

Foto udara pada sekitar awal 1947 itu diambil dari pesawat terbang pengintai yang memetakan kondisi wilayah Ploso menjelang Agresi Militer Belanda.

Pesawat udara pemotret pengintai dioperasikan oleh Dinas Penerbang Angkatan Laut Belanda atau De Marine Luchtvaartdienst (MLD). ”Dengan ditemukannya foto 1947 dan 1964 ini, akan melengkapi temuan foto sebelumnya pada 2010 dan 2012 lalu,” lanjut Moch. Faisol.

Beberapa tahun terakhir, hanya ada tiga buah foto rumah lahir Bung Karno itu yang diambil pada 2010 dan 2012 lalu.

Beberapa tahun sebelum rumah bersejarah ini ambruk total secara alami pada 2013, ada dua orang yang sempat mengabadikan melalui kameranya.

Pertama, dua foto diambil oleh Husnu Mufid, seorang penulis buku dan penelusur sejarah dari Surabaya.

Terdiri dari foto tampak depan dan tampak belakang rumah. Kemudian sebuah foto dari depan rumah hasil jepretan Kushartono, Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Kediri.

Baca Juga: Diyakini Desa Kelahiran Bung Karno, Pemdes Rejoagung Kecamatan Ploso Jombang Gelar Tasyakuran Bersama Lintas Elemen

Tiga buah foto itu yang sebelumnya diyakini menggambarkan kondisi sebenarnya bentuk rumah lahir Bung Karno.

Terlihat rumah berdinding anyaman bambu atau gedek berdiri di atas fondasi batu bata merah berukuran sekitar 6 meter lebarnya dan panjang 15 meter.

Foto milik Kushartono dimuat di buku Trilogi Spiritualitas Bung Karno berjudul Candradimuka yang terbit 2013 karya penulis Dian Sukarno.

Sedangkan foto Husnu Mufid dimuat di buku berjudul Masa Kecil Bung Karno dan Orang Tuanya Dari Bali Hingga Blitar terbit pada 2020.

Bahkan pada 2023 lalu, sudah sempat dibuatkan gambar sket yang akan dipakai sebagai acuan untuk membangun ulang.

Baca Juga: Napak Tilas Kenangan Presiden Soekarno di Jombang: Pernah Berkunjung Tiga Kali, Terakhir di Desa Rejoagung Ploso Tahun 1952

Dengan penemuan foto terbaru ini, maka gambar sket rancangan bentuk rumah harus diubah sesuai bentuk awal. Yaitu seperti bentuk aslinya yang berdinding tembok dengan dua pilar kembar, bukan dari gedek.

Jika pihak terkait yang berencana membangun ulang situs rumah lahir Bung Karno, maka sebaiknya mengacu pada bentuk asli sesuai temuan foto 1964. (ang/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *