DesaKita.co – Bagi Ketua PD IPHI Jombang sekaligus Wakil Ketua PCNU Jombang, KH M Haris Munawir, sosok KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bukan hanya seorang tokoh nasional, melainkan figur panutan dalam keikhlasan berjuang.
’’Saya sangat mengidolakan Gus Dur karena beliau sungguh-sungguh ikhlas untuk Islam, Indonesia, dan untuk NU,’’ terangnya.
Gus Dur menempatkan keluarga di urutan keempat setelah Islam, Indonesia, dan NU. ’’Ini menjadi suatu bukti betapa totalitas perjuangan Gus Dur menjadi teladan bagi generasi penerus,’’ tuturnya.
Saking mengidolakan Gus Dur, anak keenamnya diberi nama Abdurrahman Haris. ’’Karena lahir dua hari setelah Gus Dur wafat. Nasihat para kiai, pakai namanya, ketika ada ulama alim wafat,’’ kata Gus Haris.
Dia dikarunia enam anak. Nila Rohmatul Itsnaini, Dr Nurul Laili Sa’adah, Abdul Hakim MPd, Shofiyah Qotrunnada, Lana Dewi Lu’luah dan Abdurrahman Haris.
Dari Pondok ke Politik dan Organisasi
Tahun 1999 Gus Haris diminta para kiai untuk mewakili warga NU di Kecamatan Perak untuk maju di DPRD Jombang melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Selama periode 1999–2003, dia sempat menjabat sebagai bendahara Fraksi PKB dan sekretaris Komisi D DPRD.
Baca Juga: Tak Lelah Berjuang, Begini Cerita Warga Asli Jombang yang Kini Dapat Beasiswa Kuliah di Inggris
’’Pengalaman politik ini menjadi bekal penting untuk memahami persoalan masyarakat dari sisi kebijakan publik,’’ terangnya.
Kini, ia mengemban amanah sebagai ketua PD IPHI Jombang sejak 2021 dan juga Wakil Ketua PCNU Jombang.
Bagi Gus Haris, kiprah keorganisasian merupakan perpanjangan dari semangat dakwah dan pengabdian. Ia juga aktif membangun komunikasi lintas ormas, termasuk dengan LDII.
’’Saya mengidolakan Gus Dur. Beliau bisa bergaul dengan siapa pun. Maka saya usahakan di Perak, NU dan LDII ini bisa berdampingan dengan baik. Dan alhamdulillah, itu terwujud,’’ ungkapnya. (fid/jif)