Lifestyle

Tips Mengajar Ala Erna Kusrini Guru Penggerak SMKN 3 Jombang: Jadi Motor Penggerak, Dorong Siswa Ikuti Lomba

×

Tips Mengajar Ala Erna Kusrini Guru Penggerak SMKN 3 Jombang: Jadi Motor Penggerak, Dorong Siswa Ikuti Lomba

Sebarkan artikel ini
Erna Kusrini SPd MMPd sosok guru teladan di SMKN 3 Jombang

Desakita.co – Tugas Erna Kusrini SPd MMPd guru teladan di SMKN 3 Jombang tak cukup hanya menyampaikan materi pelajaran.

Tapi juga membentuk karakter siswa, menggali bakat, dan menjadi motor penggerak untuk siswa belajar dan meraih prestasi setinggi-tingginya.

”Secara pribadi, saya tidak punya prestasi yang tinggi, tapi alhamdulillah saya bisa mengantarkan anak-anak saya menjadi siswa yang berprestasi, dan memenangkan sejumlah lomba,” ungkap guru penggerak angkatan kelima ini.

Baginya, tidak ada siswa yang nakal. Yang ada hanya siswa yang belum menemukan bakatnya.

Semua siswa punya potensi, dan itu merupakan tugas seorang guru untuk menggali dan mengembangkan.

Setelah ditemukan bakat dan minatnya, tugas guru adalah mendukung bakat itu untuk berkembang dan berprestasi.

”Tugas guru adalah jadi motor penggerak, memberikan motivasi, memberikan dukungan berupa pembimbingan yang tepat,” jelas pengajar praktik angkatan kesepuluh ini.

Dalam mengajar, Erna tidak suka menjadi guru yang monoton, belajar dalam kelas, guru menjelaskan, dan siswa mencatat.

Erna lebih sering membuat suasana kelas menjadi lebih cair. Dengan cara bermain di luar ruangan, hingga mengajak siswa nyanyi bareng hingga saling curhat.

”Kewajiban guru tidak hanya mengajar, tapi juga mendidik, membentuk karakter yang baik pada anak.

Tidak ada siswa yang nakal, saya yakin semuanya memiliki kelebihan masing-masing,” jelasnya.

Untuk mendorong siswa berprestasi, ia suka berkolaborasi dengan guru-guru muda, yang dulu juga alumnus SMKN 3 Jombang.

Di tangan tim, ia bisa membawa siswa berprestasi, ia mengaku bangga ketika siswa menjadi langganan juara di event tertentu, bahkan dianggap sebagai sekolah yang diperhitungkan baik di tingkat provinsi maupun nasional. ”Saya hanya motor penggerak, saya melibatkan guru-guru muda, itulah saya bangga.

Saya memang tidak memiliki prestasi secara pribadi, tapi saya mampu jadi motor penggerak siswa agar berprestasi.

Saya sangat bangga, beberapa siswa dapat golden ticket di ITS tanpa tes karena memiliki prestasi di ajang kejuaraan,” ungkapnya.

Erna mengaku selalu happy dalam menjalani kegiatannya di sekolah. Sehingga aura enjoy dan gembira dalam mengajar membuat suasana kelas menjadi lebih cair.

Kepercayaan atas potensi yang dimiliki siswa juga ditanamkan kepada anak-anaknya. Kedua anaknya, Zafira Riananda dan Ramadanis Oktavi Riandika Oki selalu didukung penuh atas pilihan yang dimiliki.

Anak pertamanya memilih kuliah S1 dan S2 di teknik lingkungan, awalnya ia meminta agar sang putri memilih jurusan yang lain.

”Anak saya bisa meyakinkan saya kalau mau ambil jurusan teknik, saya dukung, dan alhamdulillah belum sampai lulus S1 sudah dapat panggilan kerja.

Lanjut S2, belum sampai lulus dapat panggilan kerja yang lebih baik,” jelasnya.

Begitu juga anak kedua, yang memiliki ketertarikan di dunia olehraga sepak bola. Ia dukung penuh dengan memberikan fasilitas sekolah sepak bola yang baik, mendukung anak masuk di klub-klub elit di Indonesia, bahkan sempat ke Barcelona untuk karier sepak bolanya.

”Anak kedua saya pernah ke Barcelona, Malaysia, dan China untuk karier sepak bolanya, sekarang anaknya kuliah di Polinema, sepak bola tetap jalan tapi tidak segencar dulu, tinggal hobinya saja,” pungkasnya. (wen/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *