Desakita.co – Sejumlah warga Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, ramai-ramai mengeluhkan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2), yang naik tajam hampir 200 persen. Dari nominal semula puluhan ribu, sekarang menjadi ratusan ribu per wajib pajak.
Salah satunya, Supriadi, yang mengakui pada 2023 pajak bumi dan bangunannya dikenakan Rp 55 ribu. Dengan rincian, luas bangunan 58 m2 dan bumi 845 m2.
Dari total itu jumlah NJOP sebagai dasar pengenaan PBB P2 sebesar Rp 128 ribu.
Namun, tahun ini ia sangat kaget karena jumlah PBB P2 yang wajib dibayar naik menjadi Rp 191 ribu.
Dengan rincian bumi dan bangunan tetap dan NJOP per m2 Rp 1.416.000.
”Ya ini kemarin pak kasun yang membawa SPPT, kaget saya naiknya signifikan,’’ keluhnya kepada Jawa Pos Radar Jombang kemarin.
Ia mengakui, tak ada sosialisasi ataupun pemberitahuan sebelumnya.
Tahu-tahu, PBB P2 naik melalui SPPT 2024 yang baru diterima.
”Ini juga aneh, masak NJOP di dalam dusun seperti ini bisa sampai Rp 1,4 juta. Kan aneh juga naiknya,’’ tambahnya.
Senada juga disampaikan Fatimatus Zahro warga lainnya yang juga dalam tagihan pajak tertuang di SPPT, ada kenaikan cukup tinggi.
”Ya, hampir setiap tahun pajak saya tetap Rp 32 ribu. Tapi tahun ini tiba tiba jadi Rp 173 ribu,’’ terangnya.
Rata-rata, lanjut dia, warga yang berada di samping kanan kiri rumahnya juga mengeluhkan hal sama. Yakni PBB P2 tiba-tiba naik tinggi.
”Saya dengar info, justru rumah saudara saya yang ada di 0 jalan raya kabupaten malah turun. Ini bagaimana menentukannya,’’ tanya dia.
Fatimatus mengaku keberatan dengan kenaikan PBB P2 yang sangat tinggi tersebut.
Terlebih lagi, dirinya yang dari dulu merupakan keluarga pra sejahtera alias penerima PKH. ”Ya keberatan sekali. Tapi bagaimana lagi, kemarin sudah langsung saya bayar,’’ tegasnya.
Sofiati, warga lainnya juga mengeluhkan hal sama. Pada 2023, PBB-nya dengan luas tanah 643 M2 dikenakan Rp 41 ribu.
Saat itu, NJOP masih Rp 128 ribu per meter.
Namun, pada 2024 ini tiba tiba PBB dikenakan biaya Rp 182 ribu dengan NJOP 1.4 juta per meter. ”Punya saya juga naik. Padahal tahun-tahun sebelumnya tidak pernah,’’ jelas dia.
Dikonfirmasi terpisah, Irsad Ramadhan Sekretaris Desa Mancilan, tak menampik PBB P2 tahun ini ada kenaikan tajam.
“Ya, dari kita kan menerima SPPT dari Bapenda, jadi dibandingkan tahun kemarin ada kenaikan yang cukup tinggi tinggi, hampir 200 persen,’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Dijelaskan, dari total 3.200-an SPPT warganya, mayoritas mengalami kenaikan.
Namun ada juga yang tetap atau menurun. ”Tapi rata-rata naik,’’ tambahnya.
Disinggung faktor kenaikan PBB P2, ia mengaku tak mengetahui.
Meski begitu, ia berharap pemerintah meninjau ulang lokasi obyek pajak sebelum penentuan NJOP. ”Saya mohon pengertian agar ditinjau ulang,’’ pungkasnya. (ang/bin/ang)