Desakita.co – Mendekati Lebaran, permintaan sarung tenun buatan Sugeng Riadi warga Desa Plumbongambang Kecamatan Gudo meningkat.
Bahkan, permintaan bukan hanya di Jawa Timur, melainkan merambah pasar luar Jawa dan mancanegara.
Sarung tenun yang diberi nama sarung goyor ini memiliki tekstur kain lembut dan dingin.
Ada bermacam-macam warna dan corak baik yang cerah maupun kalem.
”Ini diproduksi penenun warga setempat yang saya latih sejak 5 tahun lalu,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Dijelaskan, pembuatan sarung tenun diawali dengan menggulung benang yang telah diberi warna dengan alat sederhana. Setelah benang digulung, kemudian dimasukkan dalam alat penenun.
Pekerja yang notabene emak-emak ini dengan lancar mengoperasikan alat penenun.
Dengan sabar dan telaten, para penenun mengerjakan untaian benang menjadi sarung berkualitas tinggi. ”Saat ini sarung yang diproduksi telah memiliki pasar yang stabil.
Bahkan kini juga telah melebarkan pasar di luar negeri. Untuk pasar luar negeri pemasarannya melalui warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri,” jelas dia.
Disinggung soal harga, ia mengatakan harga per lembar menyesuaikan corak dan bahan yang digunakan.
Baca Juga: Tak Mau Ketinggalan, Rumput di Alun-alun Jombang Dipotong Motif Sarung Sambut Lebaran Idul Fitri
Harga termurah Rp 250 ribu sedangkan termahal Rp 550 ribu.
”Jadi selain dijual langsung sarung-sarung juga saya jual melalui pedagang grosir,’’ papar dia.
Ia mengaku, sejak Ramadan kemarin, permintaan terus bertambah dibandingkan hari hari sebelumnya.
”Kira-kira peningkatkan 50 persen dibanding hari-hari sebelumnya,” pungkasnya. (ang/naz)
Respon (1)