Desakita.co – Pemerintah Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, punya cara untuk menjaga kerukunan antar warga.
Salah satunya, lewat gotong royong membangun punden leluhur desa.
Kepala Desa Ngampungan Rohan mengatakan, punden atau makam Mbah Longgor alias Mbah Jobranti yang terletak di Dusun Ngampungan merupakan sosok pembabat alas Desa Ngampungan. Hingga kini, keberadaan makam terawat dan terjaga dengan baik.
”Makam Mbah Jobranti sudah ada sejak dulu. Kita sebagai penerus berupa merawat dan menjaga makam,’’ ujarnya, Sabtu (1/6).
Baca Juga: Asal-usul Desa Ngampungan: Ada Sejak Abad 18, Dulunya Hutan Belantara Angker
Sejak beberapa hari lalu, warga berkumpul dan bergotong royong mengganti atap makam atau yang biasa disebut cungkup.
Penggantian cungkup punden diawali dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan menyantap (berkat) kudapan bersama-sama.
”Kemudian kita lanjutkan dengan mengganti atap berbahan welit (alang-alang). Karena konon, kalau tidak welit, akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,’’ papar dia.
Ia menegaskan, Mbah Jobranti adalah sosok pembabat alas ngampungan.
Warga juga sangat menghormati dan terus berupaya merawat keberadaan punden tua itu.
Baca Juga: Wisata Pandansili Desa Ngampungan, Jombang Mampu Dongkrak Perekonomian Warga
”Salah satunya dengan semangat gotong royong sebagai modal dasar untuk membangun desa. Seperti Semboyan Desa Ngampungan, guyub rukun membangun Desa Ngampungan,’’ paparnya lagi.
Desa Ngampungan, memiliki tiga dusun. Meliputi Dusun Ngampungan, Sumberdadi, dan Dusun Wungurejo.
Total ada 1300 KK yang mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani, buruh tani dan pedagang. ”Alhamdulillah, masyarakat Desa Ngampungan hidup rukun dan kompak satu sama lain,’’ pungkas Rohan. (ang/bin)