Desakita.co – Mendengar Jatiduwur tak akan lepas dari wayang topeng.
Wayang topeng Jatiduwur sudah menjadi identitasm Kabupaten Jombang.
Dipercaya sudah ada sejak akhir abad 18 dan memasuki abad 19, hingga kini masih terawat.
Ketua Wayang Topeng Purwo Budoyo Jatiduwur, Sulastri Widianti, mengatakan, wayang topeng merupakan peninggalan keluarga.
’’Kalau bicara sejarah harus pasti, butuh penelitian. Keyakinan kami, ini sudah ada sejak abad 18 dan masuk abad 19. Ya dari canggah atau mbah buyut Ki Purwo,’’ katanya.
Dia merupakan generasi keturunan Ki Purwo.
Berdasarkan cerita dari leluhur keluarga, topeng itu dibikin Ki Purwo.
’’Semua percaya wayang ini sudah ada sejak kerajaan Majapahit, cerita dari keluarga begitu. Ki Purwo yang bikin,’’ imbuhnya.
Ada 33 topeng yang kini masih terawat. Seluruhnya berbahan kayu. Untuk penamaan juga tak sama.
’’Pastinya tahun berapa saya belum bisa menyampaikan, tapi sejak dulu sampai sekarang ada 33 topeng,’’ terangnya.
Sejak dulu dipercaya, wayang topeng manggung saat ada warga yang memili nadzar.
’’Misalnya punya anak sakit kok nggak sembuh-sembuh. Akhirnya nanggap wayang topeng. Istilahnya tawasul,’’ tuturnya.
Biasanya gebyar wayang topeng dilaksanakan awal bulan Jawa, Suro.
’’Setiap awal bulan Suro pasti ada. Siangnya haul ngaji dibeberapa masjid, malamnya gebyar wayang topeng,’’ terangnya.
Sementara itu, Dalang Wayang Topeng Purwo Budoyo Jatiduwur, M Yaut, mengatakan, dari 33 topeng, tokoh utamanya; Kelono, Bapang, Panji Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji. ’
’Pemerannya beda-beda. Gaya ucapan, gerakan juga beda,’’ kata Yaut.
Sejak dulu wayang topeng jatiduwur lebih banyak menceritakan Panji.
Diantaranya Patah Kudo Norowongso dan Wiruncono Murco. ’’Ada juga Dewi Sekartaji kembar, Ande-Ande Lumut,’’ imbuhnya.
Tari dengan topeng Kelono, memiliki warna keemasan memerankan seorang raja.
’’Sementara Bapang ini topengnya berwarna merah, istilahnya sosok dengan karakter jahat,’’ tutur Yaud.
Kades Jatiduwur, Subardi mengakui, wayang topeng Jatiduwur sudah dikenal luas.
’’Satu tahun lalu sudah diakui kabupaten, dari Bappeda Jombang menyampaikan, wayang topeng ini benar-benar punya wilayah Jatiduwur. Sudah ada sejak dulu dan diteruskan keluarga penerus sampai sekarang,’’ paparnya. (fid/jif/riz/ang)