Desakita.co – Salah satu kunci sukses budi daya kelinci yakni rutin bersihkan kandang. Salah satunya, diungkapkan Irwan Puji Widodo warga Dusun Kabunan, Desa Kebontemu, Kecamatan Peterongan yang telah membudi dayakan kelinci berbagai jenis.
Ia mengatakan, anakan kelinci usia 0-2 bulan butuh perawatan khusus. Terutama untuk jenis pakan.
Irwan biasanya tak menggonta-ganti jenis pakan. Selain itu, ia juga rutin membersihkan kandang.
”Perawatan anakan ini yang utama pemenuhan pakan, diusahakan tidak gonta-ganti pakan.
Misalnya pakai A jangan spontan diganti,” kata Irwan.
Karena anakan tak dipisahkan dengan induknya, sehingga pakan untuk induknya juga tak diganti.
”Kalaupun diganti harus dicampur atau mix, karena itu akan pengaruh ke pencernaan kelinci,” ujar dia.
Selama ini dia mengandalkan pakan pelet khusus kelinci.
Baca Juga: Cerita Warga Desa Kebontemu Jombang Hasilkan Cuan dari Budidaya Kelinci
Baik untuk indukan maupun anakan yang sudah berusia 2 bulan. Biasanya dalam tiga minggu menghabiskan hingga 4 kuintal pakan.
”Terkadang saya kasih hijau-hijauan, seperti tanaman indigovera seminggu sekali. Tapi lebih banyak peletnya,” tutur Irwan.
Dia juga setiap hari memastikan kebersihan kandang.
Hampir setiap tiga hari sekali kandang harus bersih. Selain untuk menjaga kesehatan sekaligus mencegah kelinci tidak mudah stres.
”Untuk kotoran dan urinenya juga tidak dibuang, dikumpulkan jadi satu dan dijual. Biasanya akan dipakai bahan pupuk organik,” sambung dia.
Selain menjual kelinci hias, tak jarang Irwan juga menjualnya untuk pedaging
. ”Khusus pedaging ini hanya sortiran, rata-rata jantan yang sudah tua atau jumlah pejantannya sudah banyak baru dijual daging,” tutur dia.
Karena sudah lama menggeluti beternak kelinci, Irwan memiliki beberapa kenalan yang menerima penjualan kelinci pedaging.
”Seperti teman di Trenggalek ini minta bebas, baik filet tanpa tulang atau sudah disembelih maupun masih hidup. Tapi tidak bisa mencukupi,” papar dia.
Harga untuk kelinci pedaging menurut dia, juga variatif. ”Rata-rata antara Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram,” kata Irwan. (fid/naz)