Pemerintahan

Dilanda Cemas Saat Hujan Datang, Begini Sisi Lain Lebaran di Posko Pengungsian Desa Sambirejo Jombang

×

Dilanda Cemas Saat Hujan Datang, Begini Sisi Lain Lebaran di Posko Pengungsian Desa Sambirejo Jombang

Sebarkan artikel ini
DITEMANI: Sartini, 68, dan Joyo, 70, saat mendampingi Kades Sungkono di Posko pengungsian Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam kemarin (3/4).

Desakita.co –  Tak semua orang merasakan gembira dan sukacita saat momentum Lebaran.

Seperti dirasakan puluhan warga Dukuh Banturejo, Dusun Jumok, Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam yang menjadi korban longsor (23/1) lalu.

Kini mereka tinggal menjadi satu atap di sebuah posko pengungsian tepat di sisi timur balai desa setempat.

Tahun lalu, pasangan suami istri Sartini, 68, dan Joyo, 70, warga Dukuh Banturejo, masih bisa merasakan sukacita suasana Lebaran bersama di rumah.

Bersilaturahmi dengan sanak famili, hingga menikmati kudapan ketupat dan opor ayam bersama keluarga.

Baju baru dan uang saku Lebaran bagi anak cucu tak luput menghiasi suasana Lebaran di keluarga mereka.

Namun tidak tahun ini, ia bersama suaminya harus meninggalkan rumah tercintanya di Dukuh Banturejo.

Rumah Sartini bersama warga lainnya, masuk status zona merah darurat bencana longsor. Kejadian longsor hebat (23/1) yang menewaskan dua warga seolah menjadi tragedi yang tak kan bisa mereka lupakan.

’’Sudah dua bulan lebih saya bersama suami dan anak menempati posko ini,’’ terang ibu tiga anak ini ditemui Jawa Pos Radar Jombang kemarin (3/4).

Baca Juga: Pembangunan Huntara Warga Terdampak Longsor di Desa Sambirejo Jombang Belum Tuntas

Ia menceritakan, Lebaran tahun ini memang terasa berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Suasana Ramadan hingga Salat Idul Fitri tak lagi ia dapatkan di kampung halamannya. Meski posko pengungsian masih berada satu di Desa Sambirejo, namun suasananya berbeda.

’’Karena longsor jadi tidak bisa menempati rumah,’’ tambahnya.

Sartini menceritakan, sedikitnya ada 20-an warga yang menempati posko pengungsian di Desa Sambirejo. Mulai balita, remaja, dewasa hingga lansia.

Saat cuaca cerah seperti kemarin, para warga banyak yang beraktivitas di luar posko. Mulai pergi merumput, ke sawah hingga berkebun. Beberapa orang memilih pulang untuk membersihkan rumah serta mencuci baju.

Namun, saat awan hitam bergelayut, warga langsung bergegas menuju posko. Jika digambarkan, suasana dukuh Banturejo seperti kampung mati yang sepi akan kehidupan.

’’Kalau hujan atau sore mereka pada kesini,’’ jelasnya.

Meski tak bisa merasakan suasana Lebaran di rumah sendiri, Sartini masih bersyukur karena bisa berkumpul bersama keluarga.

Baginya, rumah adalah bangunan yang bisa dibangun. Namun berkumpul dengan keluarga, adalah hal utama. ’’Ya, bersyukur karena masih bersama keluarga,’’ ucapnya.

Baca Juga: Pembangunan Huntara Warga Terdampak Longsor Desa Sambirejo Jombang Terkendala, Ini Penyebabnya

Di posko, Sartini bersama suami tinggal dengan warga lainnya. Mereka menampati gedung sanggar seni yang disulap menjadi posko. Beberapa alat musik gamelan sementara disisihkan.

Posko dengan ukuran kurang 10 x 6 meter persegi itu penuh dengan barang-barang warga. Mulai peralatan masak, pakaian, alat elektronik dan lain-lain. Warga juga disiapkan matras untuk tempat tidur.

’’Matras ini disiapkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Dinsos (Dinas Sosial) Jombang, kalau tidur ya disini semua,’’ terang Kades Sambirejo, Sungkono.

Baca Juga: Penentuan Lahan Klir, 23 KK Warga Terdampak Longsor Desa Sambirejo Jombang Bakal Dibangunkan Huntara

Saat pagi, mereka kebanyakan beraktivitas di luar. Namun saat hujan, mereka menuju posko untuk beristirahat.

’’Sebelum menempati huntara mereka tinggal di posko, tapi terkadang ya pulang ke rumah untuk merawat hewan peliharaanya,’’ jelasnya.

Posko pengungsian yang disiapkan desa untuk warga terdampak memiliki fasilitas cukup lengkap.

Mulai toilet, dapur, hingga kamar mandi. ’’Semuanya tersedia, meski ada dapur umum yang disediakan pemerintah daerah, tapi di sanggar yang digunakan posko ada dapurnya,’’ ungkapnya. (ang/jif)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *